Selasa, 30 Oktober 2012

KISAH SUKSES ELANG GUMILANG MUDA BERKARYA


Saya sangat tertarik dengan kisah sukses Elang Gumilang tekadnya sangat kuat dan tekun dalam membangun wirausaha nya,dia bahkan mengawali bisnisnya dari bidang yang terkecil,sehingga tulus tekadnya membuahkan hasil,sebagai seorang wirausaha termuda itu bukanlah sekedar isapan jempol belaka karena karya dan karir nya sangat didedikasikan untuk masyarakat dalam pembangunan perumahan murah bagi kalangan bawah dia mendapatkan banyak perhatian dan pujian sehingga ia memperoleh penghargaan yang besar atas karirnya.

Berikut profilnya semoga itu semua membuat para mahasiswa dan mahasiswi menyadari muda itu bisa berbakat dan muda itu bisa digunakan untuk berkarya.

Elang Gumilang 24 tahun, mahasiswa sekaligus direktur utama sebuah pengembangan perumahan. Elang pernah muncul sebagai juara ketiga Marketing Games Perguruan Tinggi Seluruh Indonesia di Universitas Trisakti. Ia juga juara pertama kompetisi Ekonomi SMA Se-Jabodetabek 2003 di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia dan Juara pertama Economic Contest di Institut Pertanian Bogor, tahun yang sama. Pada tahun 2006, di Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia, dia mengubah akta perusahaan yang hampir tutup menjadi Elang Group. Bermodal awal Rp. 300 juta, kini nilai proyek Elang Group terbang menembus Rp. 17 miliar. “ Saya tergerak menyediakan rumah murah karena banyak orang kecil kesulitan membelinya,” ujar Elang.

Elang membuat situs www.elanggumilang.com untuk menjaring mitra baru.
“saya menyeleksi wirausaha mandiri 2007, saya sependapat dengan juri, Elang anak muda berintuisi bisnis baik. Perhitungan dan cara berpikir bisnisnya jelas serta berani mengambil kesempatan. Elang punya potensi menjadi wirausaha sukses, masih perlu waktu dan ketekunan. Wajib menjaga kepercayaan dan perlu berdisiplin mengelola usaha. Dalam kmpetisi ketat, pengusaha harus berfokus dan pandai mengelola ambisi.” 

– Agus Martowardojo, Direktur Utama Bank Mandiri
“kondisi bangunan sesuai dengan harga. Listrik ada. Tapi belum ada fasilitas air ledeng. Air diambil dari sumur dengan mesin pompa air pemberian Elang Group. Kekurangan perumahan ini hanyalah tak ada tempat bermain untuk anak-anak.’- Dewi Fatimah, 35 tahun, pembeli Blok F Nomor 5, Bukit Warna Sari Endah, Cilebut.
Elang meraih penghargaan diantaranya;
• Wirausaha Muda Mandiri terbaik Indonesia 2007
• Lelaki Sejati Pengobar Inspirasi 2008
• Man Of The Year 2008 dari TV One
• Indonesia Top Young entrepreneur 2008 dari Warta Ekonomi

Elang Gumilang Sukses di Usia 24 Tahun
Adalah Elang Gumilang (25) , wirausaha muda yang berada di balik pembangunan perumahan amat sederhana bertipe 22/60,mungil tapi fungsional tempat untuk pulang dan bernaung bagi mereka yang bisa terbilang miskin.Tangan dinginya menelurkan apa yang selama ini sangat jarang dilakukan pengembang kawakan – bermodal besar atau kecil – untuk membuat perumahan khusus orang miskin.

Selama ini bisnis properti sepertinya hanya untuk ditujukan bagi kaum berpunya , demikian Elang berpikir. Mereka yang papa dan membutuhkan tempar bernaung justru hanya punya mimpi untuk memiliki rumah sendiri. “Ada 75 juta penduduk negeri ini yang membutuhkan rumah. Ini peluang bisnis , tapi kita sekalian ibadah membantu orang juga, ” katanya.
TARGET 2000 RUMAH
Berayahkan seorang kontraktor , buat elang bukan hal mustahil mencoba segala jenis usaha. Ditambah sejumlah pertimbangan mendalam, awal 2005-tatkala ia masih menjadi mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Manajemen Institut Pertanian Bogor (IPB) – ia mulai membeli sepetak tanah dan membangun rumah pertamanya. Modal diperoleh dari patungan bersama teman-temannya semasa SMA maupun kuliah. Rumah sederhana berukuran 22 meter persegi dengan luas tanah 60 meter persegi ini langsung pindah tangan ketika selesai dibangun. Terbukti, orang haus akan rumah murah seharga 23-37 juta rupiah itu.
Saat itu, jumlah pekerja Elang baru sekitar tujuh orang untuk mengurusi administrasi hingga pemasaran. Namun lambat laun , bisnisnya ini berakar, menggeliat, dan bertumbuh. Dari satu unit , bertambah menjadi tiga unit . Bertambah terus , sampai sudah sekitar lebih dari 200-an rumah dibangunnya. Target yang direncanakannya tak tanggung-tanggung. Perusahaan Semesta Guna Grup miliknya, ingin membangun 2.000 unit rumah sederhana. Dalam waktu setahun , investasi yang ditanamkan naik berlipat. Nilai jual objek pajak (NJOP) tanah yang tadinya hanya Rp 50 ribu misalnya, melejit hingga lima kali lipat dalam dua semester.
Omzet per tahunnya pasti bikin pengusaha mana pun berdecak kagum – mengingat awal mula sepak terjangnya – karena tak kurang dari Rp 20 miliar per tahun dapat ia bukukan.Belum lagi dari kontrak pre periodik terbarunya menambah Rp 80 miliar hingga Rp 100 miliar ke bisnisnya.
Elang Gumilang, mahasiswa sederhana dari IPB – kampusnya petani- anak H. Enceh dan Hj.Priani, kini mempekerjakan ratusan karyawan pada setiap proyeknya. Sekitar 30 tenaga administrasi dan 100 pekerja di setiap proyek siap membantunya. Elang-lajang kelahiran Bogor , 6 April 1985 telah mengepakkan sayap bisnis sejauh yang ia bisa, dan terbang setinggi yang dapat ia capai.
‘Otot dan Otak Bisnis
Elang terlahir dari keluarga yang lumayan berada, namun bergaya hidup bersahaja. Pendidikan moral dari orangtuanya tertanam baik.

Ajaran itu terus berurat akar dalam dirinya. Sebagai pelajar sekolah, ia termasuk siswa gemilang. Jiwa wirausaha Elang mulai terasah saat ia duduk di bangku kelas 3 SMU. Ia mempunyai target setelah lulus SMA harus mendapatkan uang Rp 10 juta untuk modal kuliah. Tanpa sepengetahuan orangtua, ia berjualan donat keliling ke sekolah-sekolah dasar di Bogor. Namun, akhirnya orangtuanya tahu juga. Elang disuruh berhenti berjualan karena UAN (Ujian Akhir Nasional) telah menjelang.

Dilarang berjualan donat , pemenang lomba bahasa sunda tahun 2000 se Bogor ini tertangtang mencari uang dengan cara lain. Pada 2003 , ketika fakultas Ekonomi dan Manajemen IPB mengadakan lomba Java Economic Competition se Jawa, Elang mengikutinya dan berhasil memenanginya . Begitu pula saat Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia menyelenggarakan kompetisi Ekonomi, Elang sukses menjadi juara ketiga. Hadiah uang yang diperolehnya, ia kumpulkan untuk modal kuliah.

Setelah lulus SMU , Elang melanjutkan kuliah di Fakultas Ekonomi IPB tanpa tes. Saat itulah, bermodalkan uang sejuta rupiah, ia kembali berniat untuk memiliki sebuah usaha.

Awalnya, uang itu ia belanjakan sepatu, yang lantas dijual di Asrama Mahasiswa IPB. Hanya perlu waktu sebulan , ia sudah bisa mengantongi uang Rp 3 jutaan. Sayang, setelah berjalan beberapa tahun, supplier yang digunakannya menurunkan kualitas sepatu. Bisnis sepatu pun sirna. Ia melihat, lampu-lampu redup di kampus IPB sebagai peluang bisnis pengadaan lampu. Elang mencoba menerapkan strategi bisnis tanpa modal. Ia mengisahkan hikayat seorang pemuda miskin di Amerika Latin. Setiap hari si pemuda melambaikan tangan pada seorang pengusaha tembakau kaya raya dari Amerika yang sedang bertandang. Pada awalnya, lambaian tangan itu tidak dipedulikan. Namun, karena selalu berulang, pengusaha tembakau itu penasaran dan menanyakan maksud sang pemuda. Jawab si miskin adalah ” Saya punya tembakau berkualitas bagus . Bapak tidak usah membayar dulu, yang penting saya dapat PO dulu dari Bapak”. Setelah mendengar jawaban tersebut ,si pengusaha kaya lalu mebuatkan tanda tangan dan stempel kepada pemuda tersebut. Dengan modal itu, sang pemuda mengumpulkan hasil tembakau di kampungnya untuk dijual ke Amerika lewat si pengusaha kaya raya itu. Maka , jadilah pemuda itu orang kaya raya tanpa modal.

Strategi inilah yang ditiru Elang. Bermodal surat dari kampus, ia melobi perusahaan lampi Philips pusat untuk menyetok lampu di kampusnya. “Alhamdulillah proposal saya gol, dan setiap penjualan saya mendapat keuntungan Rp 15 juta,” Ucapnya bangga. Namun, karena bisnis lampu ini musiman dan perputaran uangnya lambat, terpikir oleh Elang untuk mencari bisnis yang lain. Setelah melihat celah di bisnis minyak goreng, Elang menekuni jualan minyak goreng ke warung-warung . Tapi karena bisnis minyak ini 80 % menggunakan otot, sehingga mengganggu kuliah, ia memutuskan untuk berhenti berjualan.

Menyimak perjalanannya, Elang mengaku bahwa bisnis demi bisnis yang dilakukannya lebih banyak menggunakan otot dari pada otak. Ia lalu berkonsultasi ke beberapa pengusaha dan dosennya untuk memperoleh wawasan lain. Enlightment lalu ditemukannya. Bisnis tidak harus selalu memakai otot, dan banyak peluang bisnis yang tidak menggunakan otot.

Setelah mendapat berbagai masukan, ia merintis bisnis Lembaga Bahasa Inggris di kampusnya. Karena lembaga kursus itu ditangani secara profesional dengan tenaga pengajar dari lulusan luar negeri, pihak Fakultas Ekonomi mempercayakan lembaganya itu menjadi mitra. Karena dalam bisnis ini ia tidak terlibat langsung, ia manfaatkan waktu luangnya untuk bekerja sebagai marketer perumahan.
UNTUK ORANG LAIN
Sebenarnya , tanpa beralih ke bisnis properti, untuk dirinya sendiri, Elang tidak bisa dibilang kurang mapan. Pemuda antirokok ini sudah mempunyai rumah dan mobil sendiri. Namun dibalik keberhasilannya itu, Elang merasa ada sesuatu yang kurang . “Kenapa kondisi saya begini, padahal saya di IPB hanya tinggal satu setengah tahun lagi. Semuanya saya sudah punya, apalagi yang saya cari di dunia ini ?” ia berdialog dengan nuraninya.
Ilham dari atas diperolehnya. Bisnis propertilah yang ditunjukkan Tuhan kepadanya. Namun,bisnis properti yang ditujukan untuk orang miskin lebih karena hatinya ikut tersentuh.”Banyak orang di Indonesia terutama yang tinggal di kota belum punya rumah, padahal mereka sudah berumur 60 tahun. Biasanya kendala mereka karena DP yang kemahalan, cicilan yang kemahalan, jadi sampai sekarang mereka belum berani untuk memiliki rumah.”unkapnya pada sebuah kesempatan.
Karena modalnya pas-pasan, untuk media promosinya sendiri Elang hanya mengiklankan di koran lokal . Karena harganya yang relatif murah , pada tahap awal pembangunan langsung terjual habis. Meski harganya murah, tapi fasilitas pendukung di dalamnya sangat komplet, seperti klinik 24 jam,angkot 24 jam,rumah ibadah,sekolah,lapangan olahraga, dan juga dekat dengan pasar. Karena rumah itu diperuntukkan bagi kalangan ekonomi bawah, kebanyakan profesi konsumennya adalah buruh pabrik, staff tata usaha (TU) IPB, bahkan ada juga para pemulung.

Sukses yang sudah ditangan tidak membuat Elang lupa diri. Justru, ia semakin mendekatkan diri kepada Tuhan. Salah satu wujud rasa syukur atas nikmatnya itu, dalam setiap proyek ia selalu menyisihkan 10 persen untuk kegiatan amal.”Uang yang 10 persen itu saya masukkan BMT (Baitul Mal Wa Tanwil/tabungan) pribadi, dan saya alokasikan untuk membantu orang-orang miskin dan orang-orang yang kurang modal,”Bebernya. Bagi Elang, materi yang saat ini ia miliki mengandung hak orang miskin yang wajib dibagi. Selain menyisihkan 10 persen dari hasil proyeknya, Elang juga memberikan sedekah mingguan, bulanan, dan bahkan tahunan kepada fakir miskin. Pendirianya;sedekah tidak perlu banyak tapi yang paling penting adalah kontinuitas dari sedekah tersebut.

Masih banyak sebenarnya yang ingin Elang lakukan . Diantaranya, ia bercita-cita ingin mendirikan perusahaan yang dapat mempekerjakan 100 ribu orang. Elang Gumilang, masih akan terus mengepakkan sayapnya.*****

Tulisan inspiratif ini diambil dari buku “Wirausaha Muda MANDIRI” ketika anak sekolah berbisnis oleh Prof Rhenald Kasali,Ph.D.
Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama

Kisah Sukses Bob Sadino


Bob Sadino (Lampung, 9 Maret 1933), atau akrab dipanggil om Bob, adalah seorang pengusaha asal Indonesia yang berbisnis di bidang pangan dan peternakan. Ia adalah pemilik dari jaringan usaha Kemfood dan Kemchick. Dalam banyak kesempatan, ia sering terlihat menggunakan kemeja lengan pendek dan celana pendek yang menjadi ciri khasnya. Bob Sadino lahir dari sebuah keluarga yang hidup berkecukupan. Ia adalah anak bungsu dari lima bersaudara. Sewaktu orang tuanya meninggal, Bob yang ketika itu berumur 19 tahun mewarisi seluruh harta kekayaan keluarganya karena saudara kandungnya yang lain sudah dianggap hidup mapan.

Bob kemudian menghabiskan sebagian hartanya untuk berkeliling dunia. Dalam perjalanannya itu, ia singgah di Belanda dan menetap selama kurang lebih 9 tahun. Di sana, ia bekerja di Djakarta Lylod di kota Amsterdam dan juga di Hamburg, Jerman. Ketika tinggal di Belanda itu, Bob bertemu dengan pasangan hidupnya, Soelami Soejoed.

Pada tahun 1967, Bob dan keluarga kembali ke Indonesia. Ia membawa serta 2 Mercedes miliknya, buatan tahun 1960-an. Salah satunya ia jual untuk membeli sebidang tanah di Kemang, Jakarta Selatan sementara yang lain tetap ia simpan. Setelah beberapa lama tinggal dan hidup di Indonesia, Bob memutuskan untuk keluar dari pekerjaannya karena ia memiliki tekad untuk bekerja secara mandiri.

Pekerjaan pertama yang dilakoninya setelah keluar dari perusahaan adalah menyewakan mobil Mercedes yang ia miliki, ia sendiri yang menjadi sopirnya. Namun sayang, suatu ketika ia mendapatkan kecelakaan yang mengakibatkan mobilnya rusak parah. Karena tak punya uang untuk memperbaikinya, Bob beralih pekerjaan menjadi tukang batu. Gajinya ketika itu hanya Rp.100. Ia pun sempat mengalami depresi akibat tekanan hidup yang dialaminya.

Suatu hari, temannya menyarankan Bob memelihara ayam untuk melawan depresi yang dialaminya. Bob tertarik. Ketika beternak ayam itulah muncul inspirasi berwirausaha. Bob memperhatikan kehidupan ayam-ayam ternaknya. Ia mendapat ilham, ayam saja bisa berjuang untuk hidup, tentu manusia pun juga bisa.

Sebagai peternak ayam, Bob dan istrinya, setiap hari menjual beberapa kilogram telor. Dalam tempo satu setengah tahun, ia dan istrinya memiliki banyak langganan, terutama orang asing, karena mereka fasih berbahasa Inggris. Bob dan istrinya tinggal di kawasan Kemang, Jakarta, di mana terdapat banyak menetap orang asing.

Tidak jarang pasangan tersebut dimaki pelanggan, babu orang asing sekalipun. Namun mereka mengaca pada diri sendiri, memperbaiki pelayanan. Perubahan drastis pun terjadi pada diri Bob, dari pribadi feodal menjadi pelayan. Setelah itu, lama kelamaan Bob yang berambut perak, menjadi pemilik tunggal super market (pasar swalayan) Kem Chicks. Ia selalu tampil sederhana dengan kemeja lengan pendek dan celana pendek.

Bisnis pasar swalayan Bob berkembang pesat, merambah ke agribisnis, khususnya holtikutura, mengelola kebun-kebun sayur mayur untuk konsumsi orang asing di Indonesia. Karena itu ia juga menjalin kerjasama dengan para petani di beberapa daerah.

Bob percaya bahwa setiap langkah sukses selalu diawali kegagalan demi kegagalan. Perjalanan wirausaha tidak semulus yang dikira. Ia dan istrinya sering jungkir balik. Baginya uang bukan yang nomor satu. Yang penting kemauan, komitmen, berani mencari dan menangkap peluang.

Di saat melakukan sesuatu pikiran seseorang berkembang, rencana tidak harus selalu baku dan kaku, yang ada pada diri seseorang adalah pengembangan dari apa yang telah ia lakukan. Kelemahan banyak orang, terlalu banyak mikir untuk membuat rencana sehingga ia tidak segera melangkah. “Yang paling penting tindakan,” kata Bob.

Keberhasilan Bob tidak terlepas dari ketidaktahuannya sehingga ia langsung terjun ke lapangan. Setelah jatuh bangun, Bob trampil dan menguasai bidangnya. Proses keberhasilan Bob berbeda dengan kelaziman, mestinya dimulai dari ilmu, kemudian praktik, lalu menjadi trampil dan profesional.
Menurut Bob, banyak orang yang memulai dari ilmu, berpikir dan bertindak serba canggih, arogan, karena merasa memiliki ilmu yang melebihi orang lain.

Sedangkan Bob selalu luwes terhadap pelanggan, mau mendengarkan saran dan keluhan pelanggan. Dengan sikap seperti itu Bob meraih simpati pelanggan dan mampu menciptakan pasar. Menurut Bob, kepuasan pelanggan akan menciptakan kepuasan diri sendiri. Karena itu ia selalu berusaha melayani pelanggan sebaik-baiknya.

Bob menempatkan perusahaannya seperti sebuah keluarga. Semua anggota keluarga Kem Chicks harus saling menghargai, tidak ada yang utama, semuanya punya fungsi dan kekuatan.

Anak Guru

Kembali ke tanah air tahun 1967, setelah bertahun-tahun di Eropa dengan pekerjaan terakhir sebagai karyawan Djakarta Lloyd di Amsterdam dan Hamburg, Bob, anak bungsu dari lima bersaudara, hanya punya satu tekad, bekerja mandiri. Ayahnya, Sadino, pria Solo yang jadi guru kepala di SMP dan SMA Tanjungkarang, meninggal dunia ketika Bob berusia 19.

Modal yang ia bawa dari Eropa, dua sedan Mercedes buatan tahun 1960-an. Satu ia jual untuk membeli sebidang tanah di Kemang, Jakarta Selatan. Ketika itu, kawasan Kemang sepi, masih terhampar sawah dan kebun. Sedangkan mobil satunya lagi ditaksikan, Bob sendiri sopirnya.

Suatu kali, mobil itu disewakan. Ternyata, bukan uang yang kembali, tetapi berita kecelakaan yang menghancurkan mobilnya. ”Hati saya ikut hancur,” kata Bob. Kehilangan sumber penghasilan, Bob lantas bekerja jadi kuli bangunan. Padahal, kalau ia mau, istrinya, Soelami Soejoed, yang berpengalaman sebagai sekretaris di luar negeri, bisa menyelamatkan keadaan. Tetapi, Bob bersikeras, ”Sayalah kepala keluarga. Saya yang harus mencari nafkah.”

Untuk menenangkan pikiran, Bob menerima pemberian 50 ekor ayam ras dari kenalannya, Sri Mulyono Herlambang. Dari sini Bob menanjak: Ia berhasil menjadi pemilik tunggal Kem Chicks dan pengusaha perladangan sayur sistem hidroponik. Lalu ada Kem Food, pabrik pengolahan daging di Pulogadung, dan sebuah ”warung” shaslik di Blok M, Kebayoran Baru, Jakarta. Catatan awal 1985 menunjukkan, rata-rata per bulan perusahaan Bob menjual 40 sampai 50 ton daging segar, 60 sampai 70 ton daging olahan, dan 100 ton sayuran segar.

”Saya hidup dari fantasi,” kata Bob menggambarkan keberhasilan usahanya. Ayah dua anak ini lalu memberi contoh satu hasil fantasinya, bisa menjual kangkung Rp 1.000 per kilogram. ”Di mana pun tidak ada orang jual kangkung dengan harga segitu,” kata Bob.

Om Bob, panggilan akrab bagi anak buahnya, tidak mau bergerak di luar bisnis makanan. Baginya, bidang yang ditekuninya sekarang tidak ada habis-habisnya. Karena itu ia tak ingin berkhayal yang macam-macam.

Haji yang berpenampilan nyentrik ini, penggemar berat musik klasik dan jazz. Saat-saat yang paling indah baginya, ketika shalat bersama istri dan dua anaknya.

Sandiaga Uno, Sukses Jadi Pengusaha Karena Dipecat

Sandiaga Salahudin Uno memulai usahanya setelah sempat menjadi seorang pengangguran ketika perusahaan yang mempekerjakannya bangkrut. Bersama rekannya, Sandi Uno mendirikan sebuah perusahaan di bidang keuangan, PT Saratoga Advisor. Usaha tersebut terbukti sukses dan telah mengambil alih beberapa perusahaan lain . Pada tahun 2009, Sandi Uno tercatat sebagai orang terkaya urutan ke-29 di Indonesia menurut majalah Forbes. Tahun 2011, Forbes kembali merilis daftar orang terkaya di Indonesia. Sandiaga Uno menduduki peringkat ke-37 dengan total kekayaan US$ 660 juta. (Wikipedia)



Banyak kejadian yang tidak terduga bisa menimpa sewaktu-waktu dalam kehidupan kita. Hal ini yang dialami pengusaha muda, Sandiaga Salahudin Uno. Siapa sangka, sepak terjangnya sebagai seorang pengusaha bermula dari "kecelakaan".

Sandi awalnya dia adalah seorang pegawai biasa. Bahkan, dia terkena pemutusan hubungan kerja (PHK), imbas krisis pada tahun 1997-1998. Namun, pria berkacamata ini mencoba bangkit dari keterpurukannya.

"Niat jadi pengusaha itu sebenarnya by accident, karena saya di PHK. Jadi mengalir saja, mencari solusi menjadi survival dan jadilah pengusaha," ungkapnya ketika berbincang dengan okezone beberapa waktu lalu.

Di tengah keterpurukannya, Pria yang lahir di Pekanbaru, Riau, 28 Juni 1969 ini mencoba mengubahmind set-nya, untuk membuka lapangan pekerjaan sendiri. Hal tersebut tentu sangatlah sulit. Jika sebelumnya Sandi, begitu dia biasa dipanggil, hanyalah pegawai yang menerima gaji, dia harus merubah haluan menjadi pengusaha yang harus menghasilkan uang bukan hanya untuk diri sendiri, namun juga harus memberikan gaji untuk orang lain.

Tentu tidak mudah untuk menjadi seorang pengusaha. Bapak tiga anak ini pun mengalami berbagai kesulitan. Kesulitan utama adalah memulai usaha dengan modal minim, kantor yang sangat kecil dan jumlah karyawan yang seadanya. Lalu dia harus bersusah payah mencari klien mulai dari nol.

"Cara menyingkirkan kendala-kendala tersebut adalah terus optimis dan pantang menyerah serta selalu mensyukuri sekecil apapun keberhasilan atau prestasi yang kami capai," tuturnya.

Perlahan namun pasti, pria yang mendapat gelar Bachelor of Business Administration dari Wichita State University pada 1990 dan memperoleh gelar Masters of Business Administration dari George Washington University Masters of Business Administration dari George Washington University pada 1992 ini dapat merintis perusahaannya. Sandi merupakan salah satu pendiri Saratoga Capital, sebuah perusahaan investasi yang didirikan bersama Edwin Soeryadjaya pada tahun 1998. Saratoga Capital merupakan perusahaan yang berkonsentrasi dalam bidang sumber daya alam dan infrastuktur.

Tidak Perlu Modal Besar

Banyak orang yang berpendapat bahwa untuk menjadi seorang pengusaha haruslah mempunyai modal yang banyak. Namun menurut Sandi modal bukan merupakan hal yang penting dalam merintis usaha. Mantan Manajer untuk Tim Nasional Bola Basket Putri Indonesia pada SEA Games 2005 di Manila, Filipina, ini menuturkan, bahwa yang terpenting adalah sebuah ide. Dari ide kemudian akan terlahir berbagai inovasi dan terobosan yang tentunya bisa berguna bagi nusa, bangsa dan agama.

"Modal besar? Yang paling penting ide. Ide kita itu kalau misalnya bisa dikemas dengan baik, uang ngejar kita kok. Saya memulai usaha juga tidak pakai modal yang banyak-banyak," kata Sandi.

Selain itu, Sandi pun berpesan pentingnya sebuah jaringan atau networking atau bergaul. Hal tersebut, menurutnya, merupakan hal yang simpel, namun besar imbasnya pada perkembangan usaha kedepannya. Walaupun darah pengusaha tidak mengalir dalam dirinya, namun sekali lagi berkat jaringan yang berasal dari Ibunda tercinta, maka terbuka lebarlah kesempatan Sandi untuk mengepakan sayapnya sebagai pengusaha lebih lebar lagi.

"Berkat jaringan sang ibu, saya mendapat banyak peluang usaha. Meski begitu saya tak pernah merasa jika kesepakatan bisnis yang saya peroleh karena faktor relasi kedua orang tua. Relasi hanya bisa membukakan pintu. Untuk selanjutnya, saya harus berjuang meyakinkan mereka," tutur Sandi. 

"Bergaul dan bertemanlah sebanyak-banyaknya dari situ kita bisa mendapatkan banyak informasi dan peluang usaha yang cocok , jika perlu bergabung dalam suatu organisasi yang berhubungan dengan bidang usaha kita. Dengan begitu akses usaha kita untuk berkembang akan semakin terbuka lebar," dia mengimbuhkan.

Sandi pun berpesan, untuk menjadi seorang pengusaha jangan menjadi orang yang ingin cepat kaya. Dia pun membocorkan rahasia untuk menjadi pengusaha sukses seperti dirinya. “Kerja keras, kerja tuntas dan kerja ikhlas,” bebernya.

Mental kuat pun harus dimiliki oleh seorang pengusaha sejati. Seorang pengusaha harus mempunyai mental berani. Berani yang dimaksud yakni berani bermimpi, berani gagal, berani mengambil risiko, berani sukses. Selain itu, fokus serta memiliki visi hidup yang jelas, menjalani hidup akan menjadi apa, berpenghasilan berapa, memilik apa, dan optimis. Selain itu faktor yang sangat penting adalah trust atau kepercayaan. Karena tanpa kepercayaan orang-orang juga tentu tidak akan mau bermitra.

"Kerja keras, kerja tuntas dan kerja ikhlas, di mana pun kita berada itu sangat relevan. Jadi kalau kita punya semangat seperti itu, menjadi pengusaha itu akan menjadi sangat simpel. Kalau kita punya visi ke depan untuk menciptakan nilai tambah, bukan ingin cepet kaya. Kalau ingin cepat kaya akhirnya kita selalu dihadapkan pada situasi yang sangat sulit," papar sandi.

Berkat semangatnya itu, kini ini dia menjabat sebagai CEO Saratoga Capital dan juga pimpinan di beberapa perusahaan, antara lain PT Adaro Energy Tbk yang merupakan salah satu perusahaan tambang batu bara terbesar di Indonesia,  dan PT Tower Bersama Infrastruktur Group Tbk, perusahaan penyedia menara telekomunikasi. Sandi juga merupaka salah satu pendiri PT Recapital Advisors, sebuah perusahaan pengelola aset yang didirikan pada 1997 bersama teman sekolahnya, Rosan Roeslani.

Namun baru-baru ini, Pria yang hobi berolahraga basket ini mulai merambah dunia dirgantara dengan membeli saham PT Mandala Airlines yang hampir saja bangkrut. Dengan melihat potensi masyarakat Indonesia yang cenderung sering bepergian atau travelling, dirinya mecoba menghidupkan kembali salah satu maskapai kebanggan Indonesia tersebut.

"Saya melihatnya, pertama Mandala itu merupakan aset bangsa di mana pada saat itu dimiliki oleh kawan saya dan waktu itu dia sedang susah, ya saya juga pernah susah. Jadi pasti kalau susah itu kalau ada yang bantu kita, itu appreciate banget. Lalu yang kedua, masyarakat Indonesia kelas menengah tengah tumbuh dan ini yang menjadi tantangan buat kita, bagaimana kita bisa menghadirkan penerbangan kepada para pelanggan kita. Nah, ini yang mungkin mendorong kita, merambah ke dunia dirgantara," ungkap Pria yang menyandang gelar sebagai ‘Indonesian Entrepreneur of The Year’ dari Enterprise Asia.

Selain menjadi pengusaha di sela-sela kesibukannya masih sempat berlari maraton ini juga menjadi sebagai anggota Komite Ekonomi Nasional (KEN) dan bendahara Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI). Selain itu, dirinya juga merupakan pendiri Asosiasi Kewirausahaan Sosial Indonesia (AKSI). Dirinya pun pernah menjabat sebagai Ketua Umum Badan Pengurus Pusat Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (BPP HIPMI) periode 2005-2008. Sejak 2004 sampai September 2010 dia aktif di Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin), terakhir sebagai Wakil Ketua Umum Bidang Usaha Mikro Kecil Menengah dan Koperasi.

Ingin Menularkan Virus Kewirausahaan

Sudah banyak sekali sektor usaha yang digeluti oleh Sandi. Lantas, apa lagi yang akan dilakukannya ke depan? Bisnis apa lagi yang akan digeluti? Sandi menjawab diplomatis, sejauh ini dirinya akan menjalani yang sudah ada terlebih dahulu, dimana khususnya akan mengembangkan bisnis dirgantara yang baru saja dirintisnya.

Namun, suami dari Nur Asia ini ingin menyebarkan virus kewirausahaan kepada seluruh masyarakat Indonesia. "Saya ingin banyak membantu kegiatan sosial. Banyak sekali potensi bangsa ini yang belum disentuh dan saya ingin mendorong hal itu agar Indonesia bisa menjadi tuan rumah di negerinya sendiri. Hal itu bisa dilakukan kalau kita bisa menyelesesaikan permasalahan-permasalahan sosial kita. Misalnya anak jalanan ini salah satu permasalahn sosial kita. Kita harus bereskan," ujarnya.

Dia berpandapat masih minimnya entepreneur pada saat ini adalah faktor lingkungan seperti budaya, keluarga dan pendidikan mempunyai peran yang signifikan dalam pembentukan jiwa kewirausahaan, karenanya perlu upaya serius dari pemerintah, pengusaha dan semua pihak untuk merubah sistem dan kurikulum pendidikan yang selama ini berorientasi hanya pada gelar. Saat inilah saatnya dilakukan perombakan sehingga hasil pendidikan berorientasi pada pola pikir yang melahirkan pengusaha-pengusaha baru. Sebagai pengusaha muda dan intelektual, sekarang  Sandi ingin  melakukan transfer ilmu dan sharing pengalaman melalu berbagai cara untuk membangun basis pendidikan jiwa wirausaha di masyarakat utamanya di kalangan generasi muda.

Menurutnya, kampanye kewirausahaan sangat diperlukan untuk mengikis sikap mental yang selama ini masih mendominasi kalangan pemuda untuk bekerja dan bukan berwirausaha. Dan yang juga tidak kalah pentingnya adalah memberikan kurikulum wirausaha di kampus juga merupakan hal yang sangat perlu untuk membenahi output perguruan tinggi dengan memberikan orientasi kepada calon sarjana untuk menjadi pencipta lapangan kerja dan bukan pencari. Akan lebih baik jika kurikulum tersebut dimulai dari sekolah menengah.

Sandi juga memandang bahwa mengintensifkan training atau pelatihan juga penting.  Untuk meningkatkan minat menjadi sebuah keyakinan diperlukan training. Training ini diperlukan untuk memberikan penguatan mental dan ketrampilan-ketrampilan dasar untuk memulai dan menjalankan usaha serta wawasan yang luas mengenai aspek-aspek wirausaha. Beberapa ilmu manajemen usaha dasar dapat diberikan untuk menepis.

Sandi pun berpesan sebagai pengusaha haruslah mampu dan cerdas melihat peluang bisnis yang ada. selain itu, salah satu strategi terpenting dalam meraih sukses adalah mencari tahu dan mempelajari apa yang telah dilakukan oleh orang-orang yang telah berhasil meraih sukses. Teruslah mencari tahu dan belajar dari pengalaman mereka, sampai anda mampu meraih kesuksesan seperti mereka.

"Saya mempelajari bahwa sukses itu mencakup berbagai macam hal, dengan hanya mendalami satu prinsip sukses atau hanya memfokuskan pada satu bagian dalam hidup, tidak akan membawa kita menuju puncak kesuksesan. Namun apabila kita terus selalu mencoba untuk belajar dari kesalahan dan kegagalan kita (trial and error), maka saya optimistis hal tersebutlah yang akan menghantarkan kita pada puncak kesuksesan," ucapnya.

"Kita harus mampu memanfaatkan peluang dari kendala yang ada karena di balik setiap masalah pasti ada peluang. Saya terlahir menjadi pengusaha ketika diberhentikan menjadi karyawan pada krisis moneter tahun 97-98 silam. Selain itu semangat untuk mau belajar dari kesalahan, pantang menyerah, dan tidak menginginkan semuanya dengan instant, dapat membawa saya sampai seperti saat ini,"  tutupnya.

Sekali Rapat, DPR Minta Lebih dari Rp 1 Miliar


TEMPO.CO, Jakarta--Direktur Utama PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) Ismed Hasan Putra mengungkapkan, "biaya" yang harus dikeluarkan pihaknya untuk sekali rapat dengar pendapat di Dewan Perwakilan Rakyat lebih dari Rp 1 miliar. Dana sebesar itu untuk dibagikan kepada 50-an anggota komisi, di mana setiap anggota memperoleh jatah Rp 20-25 juta. "Katanya seperti itu. Tapi bisa saja tidak," ujarnya kepada Tempo Senin, 29 Oktober 2012.

Cerita tentang biaya rapat itu, menurut Ismed, diperoleh dari sekretaris perusahaannya pada saat dia baru menjabat direktur utama pada Maret 2012. "Urunan untuk rapat ternyata sudah menjadi tradisi," dia menambahkan.

Saat itu, Ismed menuturkan, dia langsung membuat kebijakan tak boleh mengeluarkan dana sepeser pun untuk anggota Dewan. "Saya bilang periode saya jangan. Saya tidak akan beri berapa pun besarnya,” katanya.

Ismed juga mengaku pernah dimintai 20 ribu ton gula oleh salah seorang anggota Dewan. Alasannya, gula tersebut untuk dibagikan di daerah pemilihannya sebagai program corporate social responsibility (CSR). “Saya bilang, RNI perusahaan merugi sebesar Rp 68,452 miliar, tidak punya kewajiban dan tidak boleh memberikan CSR.”

Anggota Dewan itu kemudian menurunkan permintaannya menjadi 200 ton gula, dan dikabulkan Ismed. "Tapi dengan syarat harus membeli dengan harga pabrik, agar tetap dapat margin yang pas," tuturnya.

Cerita lain soal pungutan oleh anggota Dewan bisa dibaca di Koran Tempo.

Ketua Komisi BUMN DPR, Airlangga Hertanto, meminta Ismed tak banyak bicara. Menurut dia, Ismed tak pernah hadir rapat dengan Dewan. "Komisi tidak pernah rapat dengan dia. Jadi dari mana dia tahu. Saya minta Ismed jangan banyak omong," ujarnya. Bagaimana

7 Mega Proyek Infrastruktur di Kaltim yang Diresmikan SBY



Berikut daftar tujuh proyek yang diresmikan SBY dari data yang dikutip, Rabu (24/10/2012):

1. Terminal Peti Kemas Kariangau

Proyek ini dibangun secara bertahap sejak 2008 hingga 2012 dengan anggaran sekitar Rp 731,09 miliar. Sumber pendanaan berasal dari APBN, APBD Provinsi, serta kas PT Pelindo IV (Persero). Ujicoba operasional pelabuhan telah dilakukan pada 30 Agustus lalu dengan 20 unit kapal, yang membawa 2600 Teu's kontainer dan kapasitas bongkar muat 25 box/hari/crane.

2. Bandara Kalimarau

Proyek ini dikembangkan oleh Pemprov Kaltim dan Pemkab Berau, dengan anggaran sekitar Rp 460 miliar. Bandara kini telah siap beroperasi, dan bangunan utama telah selesai dibangun, sementara bangunan penunjang sudah dalam kondisi 75%.

Maskapai penerbangan yang telah masuk ke Bandara Kalimarau adalah Batavia dan Sriwijaya untuk tipe Boeing, Kalstar (propeler), serta Trigana Air. Diharapkan ke depan jumlah maskapai yang masuk ke Kalimarau akan bertambah seiring dengan pertumbuhann ekonomi di Kabupaten Berau, khususnya sektor pariwisata.

3. Pabrik Pupuk Kaltim 5 Bontang

Saat ini proyek tersebut tengah dikerjakan di atas lahan milik Pupuk Kaltim dengan investasi sekitar Rp 6,1 triliun. Pekerjaan tersebut telah mencapai progres 30%, dan ditargetkan mulai operasional tahun 2014.

4. Pengembangan Bandara Sepinggan

Pengembangan bandara ini dibagi menjadi 3 paket dengan investasi sekitar Rp 1,5 triliun. Paket I yang merupakan pekerjaan terminal kargo, hanggar A1, apron, apron servis building, gedung administrasi, shelter alat berat, ekspedisi muatan udara, dan kantor maskapai.

Saat ini pembangunannya mencapai 73%. Paket 2 meliputi pekerjaan terminal penumpang dengan luas 110.000 m2 dengan daya tampung 10 juta penumpang/tahun. Saat ini progress pembangunannya mencapai 14%. Paket 3 meliputi pekerjaan infrastruktur flyover, jalan, area parkir, dengan progress pembangunan 24 persen.

Paket 4, pekerjaan hanggar A2, apron, tower, saat ini dalam proses DED, dan rencana fisik diselesaikan Juli 2013, operasional Oktober 2013.

5. Pembangunan Bandara Samarinda Baru

Proyek ini dibangun dengan pola pembiayaan multiyears contract APBD Provinsi senilai Rp 696 miliar. Saat ini pembangunan di sisi darat telah mencapai 13,8%, dan ditargetkan selesai di 2013.

Luas terminal penumpang 15.000 m2 dengan daya tampung 2,5 juta penumpang/tahun. Setelah pembangunan bandara, juga tengah dilakukan pelebaran dan peningkatan jalan akses menuju bandara dengan lebar 15 meter dan panjang 21 Km.

6. Proyek Centralized Crude Terminal (CCT) PPU

Ini adalah proyek yang dikembangkan oleh Pertamina sebagai pengembangan dan terminal minyak mentah yang sudah ada saat ini. Proyek senilai Rp 4,4 triliun ini pembangunannya dilakukan dalam 2 tahap.

Tahap pertama akan dikembangkan hingga 8 juta barel minyak mentah, dan pada tahap kedua akan dikembangkan hingga 15 juta barel.

7. Kawasan Industri dan Pelabuhan Internasional Maloy

Luas kawasan industri adalah 5.305 Ha, pada tahap awal adalah 1.000 Ha. Kawasan ini tengah diusulkan menjadi Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) oleh Pemprov Kaltim bersama Trans Kalimantan Economic Zone, dengan nilai investasi mencapai Rp 4,8 triliun.

Sekiranya dengan mega proyek ini bisa menjadi langkah yang baik untuk menjadikan Indonesia negara yang maju dan berkembang

Rabu, 24 Oktober 2012

Viktoriya Yermolyeva (vkgoeswild)

Vika Yermolyeva (aka vkgoeswild),
Award-winning classical pianist, who decided to try something else.
 
"when she touches the piano, it comes to life" - Barry Harris,
"Just like a great actor takes a play to the next level, so a great musician can find greater depths in a song. She hears every gesture, every clever harmonic turn, every moment of drama and focuses on it, re-contextualizing it in such a way that it seems new again.
Like the fantastic classical musician she is, her covers make an excellent argument for the increasingly archaic role of the performer as just an interpreter of music, separate from the composer.
I can’t stop smiling when I listen to Vika’s covers. They are perhaps the most awesome way yet to show someone that you truly GET metal." - — Alee Karim, "Invisible Oranges",
"Can a lady at the piano sound just as badass as Messrs Blackmore, Gillan, Glover, Lord and Paice did back in 1972? Judge for yourself." - Nick Soveiko, The Highway Star (The Original Deep Purple Web Pages) blog. ,
"your version is the only cover version I have heard that I feel stands out in its own, you have captured not only the song, but the feeling and spirit within - truly incredible." - Graham Bailey from "The Sound"
Metallica-One
Gun's N Roses-Knockin on Heaven Door  

bintang timur

Dalam keremangan senja
sepi kering kurasa
memandang langit jingga
tanpa senyum merekah

memandang ke tengah telaga
mencari sumber sebuah rasa
perih sakit nikmat terasa
remuk hati kala rindu menyapa

dengarkah kau bintang timur
aku disini berpijak
menantimu berselimut syahdu
mengangankan indah matamu
tersenyum sayu merayu
mengangakan indah wajahmu
layaknya pelita senja
teringatkan lembut senyummu
mengantarkan semua asaku

dingin malam kurasa
mendekapku mesra
gelap yang menyapa
lengkapi kesepian kita

dengarkanlah nada sederhana
nada lugas sebuah cerita
cerita sangat sederhana
semua yang aku rasa

dengarkah kau bintang timur
aku disini berpijak
menantimu berselimut syahdu
mengangankan indah matamu
tersenyum sayu merayu
mengangakan indah wajahmu
layaknya pelita senja
teringatkan lembut senyummu
mengantarkan semua asaku


By : Raden Al Jaidan

Menitipkan rasa ke semesta, berharap dia kan membacanya

Yang berputar putar
Berpendar pendar
Sendirian

Tak akan kubagi kamu dengan siapapun, sedikitpun tidak

Seperti kau yang menyimpanku hanya dihatimu

Cukuplah kau tahu, aku juga menitipkan rasa yang sama pada alam semesta, dan ALLAH yang kan menjaganya....


Impianku akan terlalu sempurna, jika menjadi nyata

Padahal aku tidak ingin terbangun, dan mendapatimu tiada....
Biar begini saja....

Psssssttt, jangan bilang siapa siapa ya....


Karena di alam nyata, kita berdua kan TIDAK ADA....

5 Orang yang Dianggap Menjual Diri pada Setan

1.Niccolo Paganini
Niccolo Paganini adalah seorang musisi di akhir 1700-an. Dia mulai menggunakan mandolin pada usia dini dan pada usia tujuh tahun, ia belajar biola. Pada usia sebelas tahun, ia melakukan solo dan pada usia tiga belas tahun, ia dikenal sebagai virtuoso biola. Pada usia sembilan belas, ia mulai menulis musik sendiri dan belajar cara bermain gitar.

Pada usia 23, dan pada usia 27 tahun ia sudah menjadi seorang komposer, suatu waktu ketika ia sedang konser dalam sebuah tournya, penonton dikagetkan dengan caranya berpakaian, Dia telah kehilangan gigi bawah, tampak pucat dan mulai berpakaian hitam. Itu desas-desus bahwa ia telah menjual jiwanya kepada setan. Meskipun ia tidak memulai gosip tersebut, namun ia tidak melakukan apa pun untuk mencegah desas-desus itu dan bahkan mendorong orang untuk percaya. Ketika ia ditanya tentang hal itu, ia berkata ” how else would it be possible for him to play the way he does?”

27 Mei 1840, Paganini meninggal akibat pendarahan internal, sebelum seorang pendeta dipanggil.karena alasan telah melakukan perjanjian dengan setan, jenazahnya ditolak dipemakaman Katolik di Genoa. Butuh waktu empat tahun, sebelum tubuh itu boleh diangkut ke Genoa, tetapi tidak terkubur. Jenazahnya akhirnya dimasukkan untuk beristirahat di tahun 1876, di sebuah pemakaman di Parma. Pada tahun 1893, pemain biola Ceko, Franz Ondricek, membujuk cucu Paganini, Attila, agar tubuh Paganini digali sekali lagi, untuk dimakam kan di pemakaman baru di Parma, pada tahun 1896.

2.Robert Johnson
Robert Johnson adalah musisi blues yang telah menjalani hidupnya dengan singkat. Dia meninggal di usia 27 dan tidak banyak yang diketahui tentang hidupnya. Musiknya dipengaruhi beberapa musisi dari tahun 50 dan 60 – an. Dia adalah salah satu musisi yang pertama yang masuk dalam Rock-N-Roll Hall of Fame.

Dia tinggal di perkebunan ketika keinginannya untuk menjadi musisi blues besar. Seseorang mengatakan kepadanya untuk membawa gitar ke Crossroads pada tengah malam di dekat Perkebunan Dockery . Ketika ia tiba, setan menunggu dan mengambil gitarnya. Setan mengkonfigurasi gitar dan memainkan beberapa lagu di atasnya. Sekali ia menyerahkannya kembali kepada Robert, perjanjian itu dibuat dan ia mampu bernyanyi, bermain dan menciptakan blues.

Johnson meninggal pada 16 Agustus 1938, pada usia 27, dekat Greenwood, Mississipi, ada rumor yang mengatakan bahwa ia tewas diracun istrinya sendiri.

3.Johann Georg Faust
Johann Georg Faust adalah seorang ahli kimia Jerman. Pada 1507, ia mengatakan bahwa ia adalah seorang penipu dan seorang gelandangan. Dia dikatakan telah dianiaya oleh beberapa anak laki-laki di Kreuznach. Tahun 1509, ia kemudian memperoleh gelar Di Universitas Krakow, ia belajar sulap dan berteman dengan Martin Luther dan Philip Melachton. Kedua orang itu mengatakan telah menyaksikan Johan sedang membuat perjanjian dengan setan.

Dia bekerja di Universitas Ehrfut, dimana dikatakan bahwa ia berceramah tentang Homer dan mengangkat seorang penyihir sebagai pahlawan bagi para siswanya. Dia kemudian diminta untuk mengundurkan diri dan menawarkan pertobatan. Saat itulah ia mengaku memiliki perjanjian dengan setan. Dia mengatakannya kepada Dr Klinge, seorang biarawan Fransiskan, bahwa ia lebih percaya setan daripada Tuhannya.

4.Urbain Grandier
Urbain Grandier  adalah seorang pastor Katolik Perancis. Dia dibakar di tiang pancang karena melakukan kejahatan sihir. Dia dikenal karena melanggar sumpah selibat dan menjadi hidung belang. Pada 1603, beberapa biarawati menuduhnya menyihir mereka dan mengirimkan setan untuk melakukan tindakan tak senonoh dengan mereka.

Menurut legenda, ia melakukan perjanjian dengan menyatakan kesetiaannya kepada setan dan penolakan terhadap iman Kristen. Pada gilirannya, hal itu janji untuk Grandier bahwa ia akan memiliki kasih wanita, kekayaan, dan kehormatan duniawi. Perjanjian ini ditulis mundur dalam bahasa Latin dan masih tersimpan untuk dilihat di Bibliotheque Nationale di Perancis.

5.David Copperfield 
David Copperfield mulai bermain sulap sejak berusia 12 tahun, dan menjadi pesulap termuda yang diterima sebagai anggota Society of American Magicians[1] Sewaktu berusia 16, Universitas New York sudah mengundangnya untuk mengajar kursus sulap.[2] Nama "David Copperfield" diambilnya dari tokoh fiksi bernama David Copperfield yang muncul dalam novel berjudul sama, David Copperfield karya Charles Dickens. Pada usia 19 tahun, Copperfield sudah mengadakan pertunjukan besar di Hotel Pagoda, Honolulu, Hawaii.

Sebagian besar penampilan Copperfield berupa acara spesial televisi dan sebagai bintang tamu dalam acara televisi. Di layar lebar, Copperfield pernah bermain sebagai Ken si pesulap dalam film horor Terror Train produksi tahun 1980. Selain itu, Copperfield pernah tampil sebagai figuran dalam film Prêt-à-Porter (1984), namun namanya tidak dicantumkan dalam daftar pemain. iya lebih percaya kepada magic, karena magic adalah hidup David copperfield, sebagian dari aksi sulap(magic) di bantu oleh setan atau makhluk gaib.

Inilah Gaji Software Enginer Perusahaan Teknologi Berbasis Internet, Google Tertinggi

KOMPAS.com — Agar terus memiliki produk yang menarik, perusahaan-perusahaan teknologi berbasis internet, seperti Google dan Facebook, haruslah memiliki software engineer atau ahli pemrogram yang bertalenta tinggi.

Untuk menarik talenta-talenta baru bergabung, sebuah perusahaan haruslah menawarkan gaji yang lebih menarik dari perusahaan lain.

Perusahaan manakah yang memberikan gaji tertinggi untuk para karyawan software engineer-nya? Menurut Glassdoor, seperti dikutip dari Wall Street Journal, software engineer Google memiliki gaji tahunan yang paling tinggi di antara perusahaan teknologi lainnya.

Software engineer Google rata-rata memiliki gaji pokok sebesar 128.336 dollar AS (sekitar Rp 1,2 miliar per tahun atau Rp 100 juta per bulan).

Nilai tersebut lebih tinggi sekitar 5.000 dollar AS dari Facebook yang menempati posisi kedua dalam daftar gaji pokok karyawan software engineer tertinggi. Karyawan Facebook dengan posisi tersebut rata-rata bergaji 123.626 dollar AS.

Menurut Glassdoor, perbedaan gaji software engineer Facebook dan Google semakin lama semakin kecil. Tahun lalu, terdapat perbedaan gaji sebesar 6.852 dollar AS, sedangkan tahun ini sudah ada di angka 4.710 dollar saja.

Apple juga menggaji tinggi software engineer yang ada di perusahaannya. Perusahaan yang terkenal dengan produk iPhone ini memberi gaji pokok sebesar 114.413 dollar AS kepada para karyawannya.

Selain tiga perusahaan tersebut, eBay dan Zynga menawarkan gaji yang tinggi. eBay memberikan gaji pokok rata-rata sebesar 108.809 dollar AS dan Zynga ada di angka 105.568 dollar AS.

Dari hasil laporan Glassdoor, diketahui kalau rata-rata gaji pokok software engineer di perusahaan teknologi yang ada di Sillicon Valley memang sangat tinggi. Rata-rata, perusahaan tersebut menggaji karyawannya sebesar 92.648 dollar AS, meningkat 2,5 persen dari tahun lalu.

Sumber : WSJ

Selasa, 23 Oktober 2012

Orang Kaya Pinjam Uang

Seorang pria pergi ke Bank di Jakarta dan berniat untuk meminjam uang sebesar Rp 5.000.000 untuk perjalanan bisnis ke Surabaya selama 2 minggu.
Karyawan bank mengatakan bahwa bank butuh suatu jaminan untuk pinjaman tersebut, dan kemudian si pria memakai mobil Ferrari baru yang diparkir di depan bank sebagai jaminan. Kemudian pegawai bank setuju menggunakannya sebagai jaminan.

Setelah pria tersebut pergi, pemimpin dan karyawan bank tersebut menertawainya karena jaminan menggunakan mobil Ferrari baru seharga Rp 2.5M sebagai jaminan terhadap pinjaman sebesar Rp 5Jt.
Seorang pegawai bank kemudian memarkir mobil Ferrari tersebut ke dalam underground garage milik bank tersebut. 2 minggu kemudian, pria tersebut kembali, dan membayar hutang sebesar Rp 5Jt dan bunganya sebesar Rp 15rb.
Pegawai bank berkata, ‘Tuan, kami sangat senang bisa berbisnis dengan anda, dan transaksi ini berjalan dengan lancar, tetapi kami sedikit bingung.
Ketika anda pergi, kami mengecek anda dan mengetahui bahwa anda sejatinya adalah seorang jutawan.
Mengapa anda repot2 meminjam uang hanya sebesar Rp 5Jt?’
si pria membalas sambil tersenyum, “Dimana lagi cari tempat di Jakarta ini yang bisa digunakan untuk memarkir mobil saya dengan aman hanya dengan harga Rp 15ribu, selama 2 minggu”
Pegawai Bank “%#@($Q@($%”

Tim, Page dan Kayla, Keluarga Ateis yang Satu Persatu Memeluk Islam

Tim pindah dari Inggris ke Amerika 10 tahun yang lalu.Dia bekerja sebagai Manager Sumber Daya Manusia di sebuah perusahaan besar. Isterinya, Paige bekerja di sebuah jaringan toko buku besar di Amerika, dan bersama anak perempuannya Kayla memakai hijab setiap kali keluar dari rumah mereka di Denver.
 
Suami: Tim
 
Nama saya Tim, saya baru saja memeluk Islam 18 bulan lalu. (artikel ini dipublikasikan pada 17 juni 2012). Saya lahir dan besar di Inggris. Saya ke sekolah yang merupakan bagian dari milik Gereja England. Di sekolah tinggi, kami sekurang-kurangnya harus menghadiri kelas pendidikan agama selama dua jam setiap minggu.
 
Kehidupan saya berjalan demikian hingga saya menyelesaikan Kolej, meninggalkan rumah dan mulai hidup sendiri.Jauh dikedalaman hatisaya memiliki satu keyakinan adanya Tuhan semesta alam yang melindungi kita dan mencipta kita semua serta alam raya ini. Pada ketika itu saya perlu untuk memahami dan menjelaskan konsep ketuhanan lebih dekat kepada diri saya sendiri.
 
Ketika bertemu isteri saya pertama kali, kami sama-sama memiliki pengaruh spiritual yang kuat. Ini tidak bermakna kami menjadi bagian dari segala agama yang terorganisasi. Tetapi kami punya perasaan dan kami memahami kehidupan itu lebih bermakna dari sekadar berada di sini atau di sana. Kami sama-sama mempunyai kepercayaan akan kehidupan selepas mati atau kehidupan maknawi, tetapi tidak seorang pun dari kami benar-benar membuat penelitian berkaitannya.
 
Beberapa tahun kemudian Paige, isteri saya mula menunjukkan minatnya terhadap Islamdan saya perlahan-lahan mulai mengikutinya. Ini membawa kami mengunjungi masjid di Denver, sebuah masjid bernama masjid Abu Bakar. Ia merupakan pengalaman yang menarik karena isteri saya menelepon ke masjid dan membuat perjanjian untuk pergi ke masjid hari Jumat sekitar waktu makan siang. Saya begitu terkejut karena terdapat sebuah mobil polisi di sana dengan lampu menyala mengawal lalu lintas karena banyak sekali kendaraan yang berada di tempat tersebut.
 
Kami pergi ketika mereka sedang menunaikan shalat. Lebih kurang 500 orang yang menghadiri shalat Jumat yang digelar pada setiap Jumat. Saya seperti mendapat kejutan budaya. Begitu ramai sekali yang menghadiri shalat Jumat dan terdiri dari berbagai bangsa dengan memakai pakaian tradisional mereka. Terdapat juga beberapa orang Amerika yang berjalan dengan memakai jeans dan kemeja. Saya merasa seolah-olah sedang berjalan atau berada di luar Amerika dan memasuki satu tempat di Timur Tengah.
 
Kami sungguh beruntung dapat bertemu dengan seorang yang pada masa tersebut merupakan presiden masjid, seorang syeikh bernama Muhammad Norzai, dialah yang membawa kami berjalan dan menjelaskan tentang Islam. Dia juga membawa kami ke tempat dimana khutbah dibacakan. Bagi kami, ini merupakan pengalaman pertama mengetahui apa itu shalat bagi orang Muslim.
 
Saya senantiasa percaya bahwa ada seorang bernama Nabi Isa dan dia merupakan nabi besar dan utusan dari Tuhan. Apa yang menjadi masalah ialah Nabi Isa adalah seorang manusia. Dia lahir dari seorang wanita mulia tetapi dia masih hanya seorang insan. Dia bukan Tuhan. Dan mengapa kita sebagai manusia menyembah manusia lain? Sudah pasti kita haruslah menyembah Tuhan. Dan konsep hanya ada Tuhan yang Esa dan kita haruslah menyembah Tuhan yang Esa dan tidak menyembah berhala atau orang lain, dan bahwa pengampunan hanya bisa dilakukan dengan menjalin hubungan langsung dengan Tuhan, benar-benar tertanam dalam hati saya.
 
Isteri: Paige
 
Nama saya Paige dan saya memeluk Islam dua tahun lalu.

Saya dibesarkan oleh ayah yang ateis.Dia mendidik saya dan adik perempuan saya sebagai ateis, dan saya memang tidak mempercayai keberadaan Tuhan. Saya besar dengan menganggap orang yang beragama adalah orang-orang bodoh. Saya pikir bahwa agama adalah sesuatu yang diterapkan oleh pemerintah untuk mengontrol rakyatnya.Karena jika anda mempunyai sesuatu yang lebih baik untuk diharapkan selepas kematian, anda akan menjadi patuh ketika hidup.
 
Ada kalanya ketika saya belajar di sekolah tinggi, saya pergi ke gereja dengan seorang teman sebagai tamu, dan di sana saya merasa tersentuh melihat kepercayaan orang yang di gereja.Tapi saya masih tidak dapat menerima ketidakragaman Kristen. Banyak sekali kelemahan dalam agama Kristen yang menyebabkan saya tidak dapat menerimanya.
 
Saya senantiasa berminat dengan filsafat, manusia secara umum, agama, dan sejarah agama, dan kebetulan saya pernah melihat dokumentari berkaitan tiga agama Nabi Ibrahim; Kristen, Judaisme dan Islam. Itulah pertama kali saya mendengar tentang Islam. Saya rasa adalah menarik bahwa Islam datang dari Kristen dan Kristen datang dari Judaisme. Dan pesan yang ingin disampaikan adalah sama. Tuhan menyampaikan risalah tetapi manusialah yang sering menyimpangkannya.
 
Pasca peristiwa 9 September, saya bekerja di toko buku di Amerika bernama Barnes & Nobel. Segala topik berkaitan dengan Islam, Quran, Muslim, Timur Tengah habis terjual pada keesokkan harinya; 9 September. Saya merasa hal ini sungguh menakjubkan, dan saya tidak mengetahui apa-apa.
 
Sayapun mulai membaca. Saya membeli sebuah buku berjudul 'Islam for Dummies'. Buku itu bagus sekali. Banyak sekali berkaitan Islam yang indah dan saya mula tertarik pada rasionalitasnya. Seperti yang saya katakan bahwa Kristen punya kekurangan/ketimpangan dalam ajarannya tetapi tidak Islam. Ia merupakan sebuah agama yang rasional, semuanya masuk akal.
 
Malah ketika pertama kali saya pergi ke masjid, saya merasa bahwa seolah-olah saya menentang mereka. Ia tidak ada kaitannya dengan orang gila yang ditayangkan di televisi yang meledakkan bangunan.Memang saya sebenarnya merasa takut untuk ke masjid. Tetapi saya merasakan saya harus mencari agama saya dan saya mesti berhadapan dengan orang-orang yang pergi ke masjid. Itu sebelum saya menemui Muslim pertama saya.
 
Ketika Tim membuat keputusan untuk memeluk agama Islam, saya merasa sungguh bahagia.Karena saya telah memeluk Islam beberapa bulan sebelumnya. Sebenarnya saya tidak pasti dengan apa yang saya lakukan. Sebagai seorang muslimah, anda tidak dibenarkan menikahi lelaki non Muslim, tetapi bukan satu pilihan yang baik untuk meninggalkan suami saya. Saya dapat merasakan bahwa dia tidak akan ketinggalan jauh ketika saya mengucapkan syahadah. Dan benar, dalam jangka waktu 6 bulan dia turut mengucapkan syahadahnya.
 
Anak perempuan: Kayla
 
Nama saya adalah Kayla Botello. Saya dilahirkan di Amerika. Saya memeluk agama Islam setahun yang lalu. Kami tidak dibesarkan dalam sebuah keluarga yang religius. Kami tidak besar dengan mempercayai Tuhan, tetapi kami yakin bahwa ada yang Maha Besar. Maka tidak ada agama yang menjadi panutan kami. Kami hanya memastikan bahwa kami berpengetahuan.
 
Saya percaya akan wujudnya Tuhan. Saya senantiasa mempunyai sikap positif terhadap kehidupan. Saya merenungi segala hal yang terjadi di sekitar saya. Memang terdapat begitu banyak keindahan di dunia, bagaimana mungkin tidak ada Tuhan? Hanya saya tidak punya keyakinan terhadap satu agamapun.
 
Memeluk agama Islam seperti berlakunya serangkaian peristiwa. Bukan satu detik yang khusus. Saya pikir apa yang menarik tentang Islam karena saya mulai mengikuti kelas-kelas selepas ibu saya memeluk agama Islam, maka saya juga ikut serta dalam kelas demi ibu saya. Saya menghormatinya dan ingin memahaminya lebih jauh dan apa yang menarik perhatian saya ialah sains dalam Islam. Mereka bercerita mengenai Big Bang dan mereka juga bercerita mengenai pertemuan air asin dengan air tawar, yang hanya ditemui pada tahun 1970an. Bagaimana perkara sedemikian bisa anda ketahui 1400 tahun yang lalu? Dan bagi saya, saya percaya pada Tuhan dan saya juga percaya pada sains.
 
Suami Kayla: Yassir
 
Nama saya ialah Yassir. Saya lahir di Amerika dan memang muslim dari lahir. Saya adalah suami Kayla. Ayah saya datang ke negara ini pada tahun 1980. Dia menjalankan sekolah aviation, untuk sementara dia hidup sendirian sehingga dia bertemu ibu saya orang Amerika. Mereka menjalin hubungan baik. Mereka kemudian menikah dan memiliki lima orang anak. Kami berpeluang menikmati kehidupan ala Amerika dan ala Suriah.
 
Kami memang sejak dari usia muda pergi ke sekolah Islam. Kami dididik demikian dan kami juga menjalin hubungan baik dengan tetangga kami. Hubungan kami memang senantiasa baik, tidak pernah terjadi ketegangan, dan kami memang punya rekan-rekan baik yang datang ke rumah kami dan belajar mengenai Islam dan budaya arab.
 
Ketika Kayla memeluk agama Islam, saya percaya bahwa ini merupakan sesuatu yang telah ditakdirkan kepada saya untuk menikahinya atau tidak. Dia punya banyak kualitas yang mengambarkan banyak sekali perilaku baiknya yang terdapat dalam Islam, dan ia hanya sesuatu yang harus dia cari dan menerapkannya dalam kehidupan. Begitu banyak sekali berkaitan kebaikan, dan menjadi anak yang baik kepada kedua orang tua, patuh dan saling menghormati. Maksud saya ini merupakan sesuatu yang telah dia miliki, hanya dia memerlukan sesuatu untuk menghalusinya dalam skala yang lebih besar….itulah Islam. (IRIB Indonesia/onislam.net)

Top Ittipat,Milyuner Muda (Thailand)

Jalan hidup seseorang bisa begitu berliku adanya namun selalu saja tetap ada ujungnya. Kesuksesan adalah impian semua orang. Berlikunya jalan akan sampai pada kesuksesan asalkan dijalani dengan kesungguhan hati dan kerja keras.

Begitulah kisah yang terjadi dalam hidup seorang pemuda bernama Top Ittipat dalam menjalani usaha bisnisnya dan menghantarkan Tao Kae Noi, produk cemilan rumput lautnya pada dunia. Di usianya yang ke 26 tahun ini, Top telah menjadi seorang milyuner muda.

Pria kelahiran Thailand ini sesungguhnya hanyalah seorang biasa saja. Pada mulanya tak ada yang begitu spesial dari dirinya. Bahkan pemuda ini cenderung cuek dan tidak terlalu memikirkan masa depan.

Seperti kebanyakan pemuda seumurannya, Top pernah alami kecanduan game online saat dia berumur 16 tahun dan membuatnya telantarkan sekolahnya. Bukan satu hal yang baik tentu saja tapi perkenalan dunia bisnis justru dimulai dari sini.

Top mendapatkan uang dari menjual item senjata-senjata miliknya di game online. Dengan bisnisnya ini dia bahkan meraih penghasilan mencapai 1 juta Baht dan dapat membeli sebuah mobil seharga 600 Baht (sekitar 200 juta rupiah).

Para pembelinya adalah sesama pecinta game online dan ada juga yang berasal dari luar negaranya. Namun karena ini bisnis ilegal maka sudah pasti tak akan dapat bertahan lama. Rekening game onlinenya di blok karena diketahui melakukan transaksi jual beli.

Disaat yang bersamaan bisnis orang tuanya mengalami kebangkrutan dan disaat yang bersamaan pula karena kemalasannya di sekolah selama ini Top tidak berhasil masuk kuliah perguruan tinggi negeri dan harus masuk Universitas Swasta.

Dengan sisa uang yang dimilikinya Top beralih usaha ke bisnis DVD Player tapi Top ditipu mentah-mentah sebab semua DVD Playernya ternyata barang palsu dan uangnya tidak dapat kembali. Top juga berusaha mencari pinjaman uang ke bank untuk memulai usaha baru. Namun, pihak bank tak begitu saja menyetujuinya.

Di titik inilah Top mulai menyadari kesalahannya karena telah melalaikan sekolah dan pelajaran. Di titik yang sama ini jugalah, Top mulai bersentuhan dengan kerasnya dunia bisnis.

Hutang yang melilit usaha orang tuanya yang mencapai 40 juta Baht semakin memperburuk keadaan. Terlebih lagi rumah mereka disita pihak Bank. Ditengah himpitan ini Top tetap berkeras.

Setelah akhirnya dapatkan pinjaman dari bank, segala hal dia coba lakukan, Top mencoba berjualan kacang (chesnut) bersama dengan pamannya.

Diawali dengan mencari cara bagaimana strategi berjualan yang baik supaya bisa laris kepada para penjual kacang lainnya yang telah sukses sampai lakukan beberapa eksperimen untuk mendapatkan resep terbaik bagi produk kacangnya sehingga memiliki cita rasa yang khas dan unik.

Lalu akhirnya Top membuka kedai di mall dan belajar tentang menemukan tempat yang stategis. Sebab lokasi menjadi salah satu faktor menentukan dalam keberhasilan penjualan suatu produk.

Namun berwiraswata memanglah tidak mudah. Saat Top mulai melakukan ekspansi bisnis chesnutnya secara besar-besaran, timbul suatu masalah lain dimana mesin pembuat kacang goreng yang Top pergunakan menimbulkan asap dan mengotori atap Mall sehingga harus tutup dan pihak Mall juga membatalkan kontrak kedainya. Dititik ini Top hampir putus asa.

Orang tuanya pun memutuskan untuk pergi ke China. Top tetap berkeras untuk bertahan di Thailand dan melanjutkan usahanya. Dari bisnis jual kacang, Top beralih haluan untuk berbisnis rumput laut goreng. Makanan cemilan yang kekasihnya berikan.

Inspirasi memang bisa datang dari mana saja, sekalipun akhir kisah cintanya tak memberikan kenangan yang manis sebab kekasihnya pun akhirnya meninggalkan Top dikarenakan Top lebih konsentrasi mengurus bisnis dan usahanya.
Top pun memulai usaha kerasnya dengan mencari bahan rumput laut lalu belajar rahasia menggoreng rumput lautnya. Biaya yang dikeluarkan untuk pembelajaran ini mencapai lebih dari 100 ribu Baht.

Belum lagi Top juga harus mempelajari cara untuk mempertahankan rumput lautnya agar tidak basi jika disimpan untuk beberapa hari lamanya. Dalam tekanan yang begitu hebat Top berusaha mencari tahu tentang strategi penjualan dan inspirasi pun datang kembali untuk menjual produknya di mini market 7-Eleven.

Lagi-lagi tidak semudah membalik telapak tangan. 7-Eleven ternyata memiliki standard yang tinggi yang harus dipenuhi supaya produk Top bisa masuk pasaran. Berbagai upaya Top lakukan tapi semua mengalami kebuntuan.

Keputusasaan melanda dirinya. Top hampir-hampir memutuskan untuk berangkat ke China tapi sebelum itu terjadi Top melakukan usaha terakhirnya demi memenuhi syarat dari pihak 7-Eleven dan upaya terakhirnya kali ini tidak sia-sia.

Kesulitan yang ada mulai dari inovasi untuk kemasan produknya sampai Top juga diharuskan memiliki pabrik untuk memproduksi dalam jumlah besar. Dengan susah payah semuanya dapat terpenuhi.

Untunglah juga ada kantor kecil milik keluarganya yang masih tersisa, yang akhirnya Top ubah menjadi sebuah pabrik kecil. Dengan begini Top berhasil memenuhi syarat ketentuan serta quota yang ditetapkan. 2 tahun kemudian Top berhasil membayar hutang keluarganya dan berhasil mengambil kembali rumah keluarganya. 
Perjuangan Top, segala kegagalan, getir dan pahit serta rasa duka dalam membangun sebuah bisnis kini mengantar Top pada sebuah kesuksesan.

Sekarang ini di Thailand siapa yang tak mengenal akan Tao Kae Noi produk cemilan rumput laut terlaris di Thailand bahkan telah masuk juga ke berbagai Negara tetangga termasuk Indonesia.

Dengan penghasilan 800 juta Baht per tahun dan mempekerjakan 2.000 staf maka Top Ittipat yang bernama lengkap Top Aitthipat Kulapongvanich ini telah berhasil mencatatkan dirinya sebagai "A young billionaire from Thailand".
Top ittipat membayar kesuksesannya dengan berkorban jiwa, raga, waktu, kesenangan jadi gamer, termasuk berkorban cinta terhadap kekasihnya.

Seperti kata ibu si Top, "Sesuatu itu akan datang kepadamu namun sesuatu yang lain akan menjauh darimu." Kesuksesan bisnis tidak semudah membalik telapak tangan. Sabar, bersyukur, terus berjuang pantang menyerah, dan berdoa adalah Top secret (rahasia si Top).


Berikut sinopsis ringkas nya:

Saat usia 16, Dia adalah pencandu game online.

Saat usia 17, Ia putus sekolah untuk menjadi penjaja kacang.

Saat usia 18, Keluarganya bangkrut & meninggalkan hutang 40 juta Baht (sekitar 12 milyar rupiah)

Saat usia 19, Dia menciptakan cemilan rumput laut ‘Tao Kae Noi’ yg dijual di 3.000 cabang 7-Eleven di Thailand.

Kini, di usia 26, Ia adalah produsen cemilan rumput laut terlaris di Thailand, berpenghasilan 800 juta Baht (sekitar 235 milyar rupiah) per tahun & mempekerjakan 2.000 staf.

Namanya Top Ittipat, dan ini adalah kisah nyata hidupnya yang luar biasa.

“Apapun yang terjadi jangan pernah menyerah, kalau menyerah habislah sudah.”
 

Liz Murray, dari Jalanan sampai Kuliah di Harvard

Ini adalah kisah nyata dari seorang yang mempunyai komitmen dalam hidup,yang telah menginspirasi banyak orang dalam menghadapi kehidupan.

Cerita ini datangnya dari Elizabeth (Liz) Murray.



Liz Murray dahulu hanyalah seorang wanita muda yang hidup di jalanan kota New York, kota megapolitan di Amerika Serikat yang terkenal dengan tingkat kriminalitasnya yang tinggi.


Namun siapa sangka, ternyata ia bisa lulus dari Harvard University, tampil di Oprah Winfrey Show, dan kisahnya menjadi sebuah film televisi yang memenangkan penghargaan.

Bedanya, Liz menjadi tuna wisma karena memiliki orang tua yang kecanduan obat-obatan, sementara Frank karena dirinya sendiri yang kecanduan minuman keras. Keduanya menggunakan kisah luar biasa mereka untuk menginspirasi orang lain.

Liz Murray sendiri saat ini memang menjadi seorang pembicara motivasi, tapi siapa sangka kalau dahulunya ia sering mencuri buku-buku pengembangan diri seperti milik Tony Robbins dan Stephen Covey?

Ya, itu memang benar-benar terjadi, sampai akhirnya Liz bisa bertemu langsung dengan Stephen Covey.

Wanita yang lahir tahun 1980 ini kehilangan ibunya di tahun 1996 karena HIV/AIDS. Setelah itu, ia pun tak memiliki tempat tinggal lagi, dan ayahnya pindah ke tempat penampungan tuna wisma.

Kejadian tersebut justru membuat Liz semakin ingin mengubah hidupnya. Meski tak memiliki tempat tinggal dan hidup di jalanan kota New York, Liz tetap berniat untuk bersekolah di SMA dan sekaligus menghidupi adiknya.

Liz bahkan bisa menyelesaikan SMA hanya dalam waktu dua tahun, dan mendapat beasiswa dari The New York Times untuk melanjutkan kuliah di Harvard University, sebuah universitas terkemuka tempat orang-orang sukses pernah belajar, seperti Bill Gates (Microsoft) dan Conan O’brien (pembawa acara dan komedian).

Namun, pada tahun 2003, Liz memutuskan untuk keluar dari Harvard dan pindah ke Columbia University agar bisa lebih dekat dengan ayahnya. Ketika ayahnya meninggal karena HIV/AIDS, Liz pun kembali ke Harvard di tahun 2008, dan kerja kerasnya berbuah manis ketika di tahun 2009 ia berhasil meraih gelar dalam bidang psikologi.

Apakah yang membuatnya bisa mengalahkan semua kesulitan yang ia temui?

Komitmen.

Liz mengatakan dalam sebuah wawancara di Success Magazine bahwa:
"Sebelum saya mengalami perubahan ini, saya selalu memiliki ilusi yang saya sebut jika-begini-maka-begitu. Jika saya menemukan tempat yang tenang, maka saya akan belajar. Jika saya punya uang, maka saya akan sekolah. Kita hanya melakukan itu jika tak memiliki komitmen nyata untuk tujuan kita. Kita mengatakan, "Saya berkomitmen...kecuali.' Ada perbedaan besar antara hal tersebut dan komitmen mutlak. Komitmen mutlak berarti Anda akan bekerja di sebuah lorong."

Ya. Ketika masih sekolah, Liz memang belajar di lorong tempat tinggal temannya di Bronx. Ia menyebar buku-bukunya di sana, dan mulai belajar dalam keheningan.

Kisahnya yang begitu inspiratif akhirnya menarik media untuk mempublikasikannya, termasuk ratu talk show dunia, Oprah Winfrey. Film televisi berdasar kisah nyatanya pun telah dibuat di tahun 2003 dengan judul “Homeless to Harvard”, yang berhasil mendapat nominasi Emmy Awards, serta sebuah penghargaan dari American Cinema Editors.

“..ketika perubahan terjadi pada diri saya, saya bisa membuat perubahan pada hidup." – Liz Murray
Sumber